PERMATA HATIKU

PERMATA HATIKU
Anak-anak adalah pendorong untuk aku terus melangkah kedepan, mengharungi onak dan duri. Kerana mereka aku masih bertahan dan akan terus menyayangi mereka selama-lamanya.

Wednesday, June 15, 2011

NOKUO MAH?

Nokuo mah
Osusa tomod koposizon diti
Nombo noh ie kasanangan
Au mimbuhai
Soumul-umulku do mindad
Nga au nogi mibuhai kasananagan diti
Nokuo mah?

Tuesday, June 14, 2011

SELAMAT TINGGAL GONSURAI


Selamat tinggal Gonsurai


Bukan senang untuk mengucapkan
Selamat Tinggal padamu Gonsurai
Suatu ketika dahulu...
Padamu tempat kami berhubung
Padamu tempat kami mengadu

Bukan kami lupa daratan
Bukan kami tidak menghargaimu
Nenek moyang kami yakin padamu
mentera dan petuamu
Jadi panduan dan pelita
Oleh nenek moyangku

Namun tiba masaku
Aku terpaksa mengucap selamat tinggal
Kerana peredaran zaman
Selamat tinggal Gonsurai
Walau kami tidak menganggumu lagi
Namun kami masih menyimpan
Khazanahmu, kepercayaan nenek moyang
Menjadi warisan buat jenerasi baru
Bahawa suatu ketika dulu
Padamu tempat nenek moyangku mengadu
Kepadamu tempat nenek moyangku memohon perlindungan.

Gaung toitom, Sunduk toitom, Sundavang, Kombuongoh
Tetapku simpan sebagai
Warisan pusaka
Yang tinggi nilainya!

Tumodoo kono Gonsurai...


Kota Kinabalu
March 2011

CORETANKU


Terbangun pagi ini dengan kerinduan membalut diri. Aku rindu pada mama dan papaku. Air mata mengalir, lalu kutulis coretan hati ini buat semua renungan bersama.

Terbayang kembali beberapa lawatan kerumah warga tua dan setiap hari terkenangkan ibu dan papa yang berada disana, hatiku terluka dan kerinduan dan sesal terus memeluk diri.

Pernah seorang ibu berkata sambil menangis "Dulu masa anak-anak kecil, bila mereka nakal, ibu selalu ugut mahu halau mereka keluar dari rumah, sekarang mereka sudah dewasa, tidak payah halau, mereka yang meninggalkan ibu!"

Subuh tadi aku menangis lagi teringat keluhuran hati orang tua yang membawa kita kedunia ini, yang sekarang ini tanggung jawab mereka kita sambung, tidak pernah mereka salahkan kitakan? malah mereka menyalahkan diri mereka kerana terlalu keras pada kita dahulu!

Tidak ada apa yang boleh kita balas pada mereka, walau kita keringkan darah dari tubuk kita, setitik keringat merekapun saya rasa kita tidak dapat balas! Kita hanya dapat berdoa semoga mereka dipanjangkan usia, sihat dan bahagia selalu dan pada mereka yang sudah meninggalkan kita, hanya doa dapat membantu mereka , agar mereka dapat ditempatkan di Syurga bersama orang orang yang beriman.

Dan...kini, mari kita letakkan diri kita di tempat mereka dulu...


kota kinabalu - 28/04/2011

RINTIHANKU!


3. RINTIHNKU
Aku hanya bisa memandang, mengeluh dan menyesali keadaan yang terjadi. Menoleh kebelakang aku teringat dan terbayang betapa kami berdiri gagah, tampan dan indah, mewarnai bumi ini.Betapa kami sama sama mengepak tangan, mencengkam kaki dengan utuh, mendamaikan bumi, mendinginkan suasana, melindungi setiap mahluk yang bernyawa.

Setiap deruan angin dan hembusan bayu, kami bernyanyi bersama, irama kami mendodoikan warga dunia, Mereka berdengkur kami tersenyum puas! Itu mau kami. melindundi kamu agar kamu bahagia. Biar warna ceria kami semakin memudar, hangat sinar mentari dan curahan hujan, kami sambut dengan jari jari dan urat erat kami agar ia tidak menyakiti kamu!

Arghhh! Aku tidak mahu berbicara banyak tentang kami, kamupun tahu...

Tapi kamu semakin angkuh! Semakin melihat kami sebagai penghalang pembangunan, lalu sedikit demi sedikit, kami kau bunuh! Kamu gantikan dengan bangunan pencakar langit! Cucu cucu kami hanya kau simpan dalam rumah bernama pasu!

Kamu biarkan kami terbakar mereput dibumi. Kamu tak nampak air mata kami! Kamu tak dengar tangisan kami! Namun ini yang terjadi, kami merintih sehingga hujung nafas kami.

Kami tidak menyumpah tapi kami menjerit!! Siapa akan menyelamatkan kamu lagi nanti?

DAN ternyata...

Bila bencana menganas, kamu bagai tubuh kerdil yang telanjang tanpa perlindungan dan pertahanan, tengellam di perut bumi.

Apa yang dapat kami buat? Hanya ikut merintih kerana kami tidak berdaya, kerana kami hanyalah bayang bayang masa lepas yang sudah tinggal arwah!


May 2011.
(coretan perasaan, mengenangi ribuan mangsa mangsa bencana alam sedunia) Semoga roh-roh mereka damai di Syurga dan yang tinggal dapat bersabar meneruskan kehidupan.

Monday, June 13, 2011

Rinduku

Andai aku bisa kembali
Membuka lembar-lembar kisah semalam
Hari ini aku tidak bakal mungkin
Mengucap selamat tinggal padamu.

Andai aku bisa kembali
Mengulangi cerita semalam
Aku pasti masih dipelukanmu
Berbahagia dengan pujuk cumbumu.

Namun itu cerita semalam
Cerita yang sudah lama aku tinggalkan
Kisah yang telah lama aku mau lupakan
Namun tetap masih menghijau dalam kenangan.

Hari ini menghadap jalan kedepan
Sesekali menoleh kebelakang
Untuk mengimbau cerita semalam
Dan hari ini hanya ada rindu
Rindu sebagai bekal perjalanan
Agar semalam tetap selamanya
Jangan hanya rindu dalam mimpi.


Kota Kinabalu.

FOR WHAT IT'S WORTH: 3 ethnics under one roof

FOR WHAT IT'S WORTH: 3 ethnics under one roof

Sunday, June 12, 2011

Resahku

Hati sering diketuk rasa resah
Ingin tahu apa bakal terjadi esok
Ingin bertanya adakah bahagia datang esok
dan ingin tahu apakah derita akan berakhir esok!

Hati sering dibaluti rasa takut
Adakah aku akan sendirian besok
Apakah aku akan kehilangan lagi esok
Apakah kegelapan akan datang lagi esok!

Maaf!
Keimananku tidak kental besi waja
Kesabaranku tidak segagah Gunung Kinabalu
Aku sudah jera!
Aku sering terluka!
Aku sering di lukai!
Aku selalu dilupakan!
Dan aku selalu pinggirkan!

Resahku membaluti diri setiap detik nadiku
Sedetikpun tiada sinar tulus kebahagian
Yang ada cuma tawaria lakunan semata!

KK 13th June 2011

Aku tidak takut lagi!

Perjalanan hidup ini mengajar diri
Menerima apa yang mendatang
Biarpun tidak semanis yang dipinta
Perjalanan harus ku teruskan
Mengharap besok pasti ada yang indah.

Perjalanan hidup mengajar diri
Bersyukur pada sahabat bernama derita
Yang mengajarku mengadun bentuk hidup
Memaafkan dan membuka lembaran baru
Tanpanya aku tak kenal bahagia.

Dan langkah langkah semalam
Ku tinggalkan penuh kepasrahan
Aku bakal merinduinya
Bila dia meninggalkan diri
Dan tidak mungkin bakalku temui lagi
Tirai cerita antara kita bakal ditutup
Namun perjalanan ini harus aku teruskan.

Kita pasti dapat melupakan
Desir ombak dan ciuman angin laut
Yang pernah menjadi saksi
Pernah ikut bahagia bersama perjalanan ini
Namun kenangan indah itu
Tidak mungkin luput dari kenangan.

Perjalanan hidup ini mengajar diri
Membuat aku kebal dan bersedia
Berdepan dan menghadapi
Biar sakit, biar pahit, biar pedih
Bisanya tidak mungkin mematahkan semangat ini lagi.
Aku akan terus melangkah!
Akan terus gagah dan angun!
Aku tidak takut pada derita lagi!

Harapanku

HARAPANKU

Hari ini aku menghitung hari lagi
Lusa, tahun ini akan meninggalkanku
Meninggalkan aku bersama parut parut luka
Yang tak bisa sembuh sampai bila bila
Dan lusa, tahun baru bakal memperkenalkan diri
Mungkin membawa harapan baru.

Insan menganyam azam baru
Menyimpul satu harapan menghijau
Agar hari-hari mendatang bakal terus cerah
Bahagia terus menemani diri sepanjang hari
Namun…
Aku masih seperti ini.

Dan….
Hari ini aku menghitung cerita lama
Terlalu banyak yang manis
Terlalu banyak yang pahit
Terlalu banyak harapan terkulai
Terlalu banyak janji di lupakan
Dan aku mula menghitung rasa
Berapa banyak air mata yang mengalir
Berapa dalam luka di hati
Berapa berapa sesal didada
Dan …berapa banyak jiwa yang telah aku lukai
Namun tidak sempat memohon kemaaafan.

Aku juga punya rasa
Punya keinginan
Punya azam membina harapan baru
Tidak kuasa menahan diri dari bertanya
Apa kah bahagia bakal menjelang tiba
Apakah hari-hari esok bakal menyinari hidupku
Bakal tercapaikah impianku
Atau ia seperti tahun ini juga?

Hari ini aku menghitung hari
Menghitung rasa
Ingin sajaku lupakan derita lama
Ingin saja aku membalut lukanya
Dengan titik bahagia yang pernahku lalui
Agar ia dapat menawarkan sakit dijiwaku
Yang sudah berjauh hati
Sudah hampir hilang harapan.

Saturday, June 4, 2011

Terpegun

Terpegun!
Lidah kelu tak bisa berbicara
Hanya perasaan berbaur seribu rasa
Keinsafan dan persoalan
Membalut seluruh jasadku.

Ada kesepian disini
Ada keimanan bercambah
Ada penyesalan bertapak.

Tauhid dan Sejarah yang pernahku baca
Lembar-lembar yang mungkin hanya bahan bacaan
Namun ketika berada disini
Terbayang insan-insan mulia
Para Nabi dan Rasul pilihan Tuhan.

Berada di tanah tinggi yang dilalui Nabi Musa
Ketika diturunkan amanat oleh Tuhan
Agar manusia berhenti menyembah berhala
Dan kembali kejalan yang benar
Airmata terus mengalir
Terbayang keperitan, percobaan dan keimanan
Di padang pasir yang kosong ini
Menyimpan berjuta cerita
Perjuangan, dakwah dan sengketa berkurun dahulu.
Dan…Aku hanya bias menyusun jari, menadah
Bersyukur kerana dapat memijak tanah suci ini.