PERMATA HATIKU

PERMATA HATIKU
Anak-anak adalah pendorong untuk aku terus melangkah kedepan, mengharungi onak dan duri. Kerana mereka aku masih bertahan dan akan terus menyayangi mereka selama-lamanya.

Tuesday, June 14, 2011

RINTIHANKU!


3. RINTIHNKU
Aku hanya bisa memandang, mengeluh dan menyesali keadaan yang terjadi. Menoleh kebelakang aku teringat dan terbayang betapa kami berdiri gagah, tampan dan indah, mewarnai bumi ini.Betapa kami sama sama mengepak tangan, mencengkam kaki dengan utuh, mendamaikan bumi, mendinginkan suasana, melindungi setiap mahluk yang bernyawa.

Setiap deruan angin dan hembusan bayu, kami bernyanyi bersama, irama kami mendodoikan warga dunia, Mereka berdengkur kami tersenyum puas! Itu mau kami. melindundi kamu agar kamu bahagia. Biar warna ceria kami semakin memudar, hangat sinar mentari dan curahan hujan, kami sambut dengan jari jari dan urat erat kami agar ia tidak menyakiti kamu!

Arghhh! Aku tidak mahu berbicara banyak tentang kami, kamupun tahu...

Tapi kamu semakin angkuh! Semakin melihat kami sebagai penghalang pembangunan, lalu sedikit demi sedikit, kami kau bunuh! Kamu gantikan dengan bangunan pencakar langit! Cucu cucu kami hanya kau simpan dalam rumah bernama pasu!

Kamu biarkan kami terbakar mereput dibumi. Kamu tak nampak air mata kami! Kamu tak dengar tangisan kami! Namun ini yang terjadi, kami merintih sehingga hujung nafas kami.

Kami tidak menyumpah tapi kami menjerit!! Siapa akan menyelamatkan kamu lagi nanti?

DAN ternyata...

Bila bencana menganas, kamu bagai tubuh kerdil yang telanjang tanpa perlindungan dan pertahanan, tengellam di perut bumi.

Apa yang dapat kami buat? Hanya ikut merintih kerana kami tidak berdaya, kerana kami hanyalah bayang bayang masa lepas yang sudah tinggal arwah!


May 2011.
(coretan perasaan, mengenangi ribuan mangsa mangsa bencana alam sedunia) Semoga roh-roh mereka damai di Syurga dan yang tinggal dapat bersabar meneruskan kehidupan.

No comments:

Post a Comment